MALANG, SERVIAMNEWS.com – SDK Cor Jesu, Malang kedatangan tamu Konsulat Jenderal Australia Ibu Fiona Hoggart, Rabu, 21 Februari 2024. Kunjungan ini bertepatan dengan program homestay dua guru partner dari Canberra Grammar School yang mengajar di SDK Cor Jesu selama satu Minggu. Dalam kunjungan, para siswa menampilkan persembahan paduan suara dan Tari Remo khas Jawa Timur.
Tak lupa, Fiona dan tim juga menyapa para siswa. Dilanjutkan berfoto bersama siswa, guru SDK Cor Jesu dan guru Canberra Grammar School, Joanne dan Nicola yang saat ini menjalankan tugas sebagai guru tamu. Usai menyapa para siswa, Fiona diajak berkeliling di lingkungan sekolah. Ia berkesempatan melihat langsung aktivitas para siswa – siswa dari Cor Jesu Malang seperti membatik dan memasak, juga mencicipi makanan khas Indonesia buatan siswa SMK Cor Jesu Malang.
Kunjungan Fiona sekaligus ingin melihat kegiatan kemitraan BRIDGE di SDK Cor Jesu Malang. Turut hadir dalam acara, perwakilan dari Asia Education, Mayus Herefa. Ia ingin melihat dan mensupport kegiatan kolaborasi antara guru Indonesia dan guru Australia dalam program kemitraan BRIDGE.
Program Kemitraan Sekolah Australia-Indonesia BRIDGE merupakan gagasan Australia-Indonesia Institute dan Asia Education Foundation (AEF) yang dimulai pada tahun 2008. Hingga kini, program BRIDGE telah menjalin kerja sama dengan 189 sekolah Australia-Indonesia dan secara langsung melibatkan lebih dari 780 guru Australia dan Indonesia.
Dengan menciptakan dan mendukung kerja sama antar sekolah, BRIDGE membangun hubungan antara guru dan pelajar Australia dan Indonesia, meningkatkan kapasitas guru, pemahaman pertukaran budaya, kompetensi global, dan keahlian penggunaan teknologi baru untuk kolaborasi berkelanjutan. SDK Cor Jesu Malang berkesempatan untuk terpilih sebagai salah satu sekolah yang bekerjasama dengan BRIDGE.
Aprianita Ganadi
Kampus Ursulin Cor Jesu Malang : https://corjesu-malang.sch.id/
MALANG, SERVIAMNEWS.com– Pada tanggal 16 dan 20 Oktober 2020, para guru SMAS Katolik Cor Jesu Malang mengikuti pelatihan AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) yang menjadi salah satu program kebijakan baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) dalam Merdeka Belajar. Berbagai ilmu baru didapatkan langsung oleh para guru SMACO dengan bimbingan Ibu Sri Kaeni, M.Pd., salah satu pengawas sekolah di Kota Malang.
Melalui pelatihan ini, para guru SMACO terus beradaptasi dengan jenis-jenis soal AKM yang terbilang baru dan menggantikan jenis soal pilihan ganda yang telah bertahun-tahun diterapkan dalam pembuatan soal ujian di Indonesia. Jenis-jenis soal AKM diharapkan mampu mengakomodasikan pikiran siswa melalui soal berbentuk uraian, setuju-tidak setuju dengan alasan logis, kecermatan memahami grafik dan tabel, hingga pilihan ganda kompleks (lebih dari satu jawaban).
“Penilaian bermutu, kunci pendidikan bermutu,” terang Bu Sri Kaeni mengakhiri sesi pelatihan AKM bersama guru-guru SMACO. Semoga transformasi UN ke AKM menjadi titik baru menuju Indonesia yang lebih berkualitas. Diharapkan mutu pendidikan di Indonesia semakin meningkat dan semakin menumbuhkan para orang muda yang cakap, kritis, dan berkarakter baik.
Fransiska Yuni A., S.Pd
SMAS Katolik Cor Jesu Malang: www.smakcorjesu.org
MALANG, SERVIAMNEWS.com– Pembelajaran kolaborasi adalah pembelajaran dengan memadukan berbagai mata pelajaran yang memiliki Kompetensi Dasar-Kompetensi Dasar (KD) beririsan. Pembelajaran kolaboratif menempatkan peserta didik dengan latar belakang dan kemampuan yang beragam bekerja sama dalam suatu kelompok kecil untuk mencapai tujuan bersama.
Perencanaan pembelajaran kolaboratif sudah dilakukan pada saat rapat kerja guru pada bulan Juni dan dibimbing oleh Tim dari Universitas Sanatha Dharma. Pematangan perencanaan pembelajaran terkolaborasi di SMAS Katolik Cor Jesu Malang ini diselenggarakan selama dua hari yaitu pada hari Kamis, 15 Oktober 2020 dan Sabtu, 17 Oktober 2020. Dalam dua hari tersebut, para guru merancang beberapa mata pelajaran yang memiliki Kompetensi Dasar beririsan sehingga bisa dipakai dalam pembelajaran kolaboratif baik proyek kecil maupun proyek besar.
Pembelajaran terkolaborasi dapat menciptakan merdeka belajar. Konsep merdeka belajar mengarah kepada kemandirian dalam belajar dan kemerdekaan dalam memilih metode yang sesuai dengan kondisi peserta didik. Peserta didik mempunyai kebebasan untuk berinovasi, kebebasan untuk belajar dengan mandiri, kreatif, dan menciptakan suasana belajar yang bahagia. Merdeka belajar dapat memberikan kesempatan belajar yang bebas, tenang, nyaman, dan gembira tanpa merasakan tekanan-tekanan dalam belajar. Pembelajaran kolaboratif akan direalisasikan di SMAS Katolik Cor Jesu mulai semester ganjil ini.
C. Endang S.W.
SMAS Katolik Cor Jesu Malang: www.smakcorjesu.org
MALANG SERVIAMNEWS.com– Kampus Cor Jesu, Malang, Jawa Timur menjadikan spiritualitas Santa Angela sebagai panutan dalam melayani Tuhan. Santa Angela adalah seorang wanita yang mendirikan Kompani Santa Ursula pada tahun 1535 untuk membaktikan diri pada Allah. Bersama 28 pengikutnya, ia tidak memilih hidup di biara seperti suster pada zaman itu. Di mana saja mereka berada, mereka berusaha menjadi terang dan garam demi Kerajaan Allah.
Perayaan Santa Angela digelar oleh Cor Jesu pada Jumat, 24 Januari 2020. Acara bertema “St. Angela’s Family Day” ini diadakan untuk mendalami dan menghayai spiritualitas Santa Angela, sekaligus menambah kedekatan peserta didik dari masing-masing unit melalui kegiatan ini. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan permainan. Masing-masing kelompok terdiri dari peserta didik dari semua unit, dari mulai TK, SD, SMP, SMA, sampai SMK. Mereka melakukan permainan di beberapa pos yang tersebar di seluruh unit. Setelah permainan, acara ini menyuguhkan beberapa penampilan dari masing-masing unit.
Tidak itu saja, Cor Jesu juga mengadakan acara Perayaan Santa Angela untuk seluruh warga Cor Jesu pada Senin, 27 Januari 2020. Acara ini dihadiri oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan, purna tugas, serta tamu undangan. Tujuan dari acara ini adalah sebagai sarana untuk membina hubungan pertemanan yang semakin baik antarwarga Cor Jesu dan menjiwai keteladanan hidup Santa Angela.
Misa ekaristi menjadi penanda dimulainya acara ini. Petugas dari misa yang dipimpin oleh Romo Benedictus Adi Saptowidodo, CM. ini adalah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dari masing-masing unit. Selanjutnya, acara ini berlanjut di aula. Gelak tawa dan tepuk tangan meriah memenuhi aula karena ada penampilan spesial dari masing-masing unit yang sudah dipersiapkan dengan baik. Selain itu, warga baru Cor Jesu memperkenalkan diri mereka di momen ini.
Semoga seluruh warga Cor Jesu semakin mendalami dan menjiwai semangat hidup yang dijalani Santa Angela. Serta selalu mengingat semangat dan keteladanan hidup Santa Angela dalam kehidupan sehari-hari.
Maria Tina Septiani
Kampus Cor Jesu Malang : https://www.smakcorjesu.org/
Serviam
MALANG, SERVIAMNEWS. com– Hari Natal tiba, seluruh umat Kristiani menyambut kedatangan Sang Juru Selamat. Lagu-lagu dan dekorasi Natal menghiasi beberapa tempat di Kota Malang, semakin memeriahkan suasana Natal.
Atmosfer Natal juga dirasakan di Malang Town Square pada Sabtu, 14 Desember 2019 lalu. Acara bertajuk “Wonderful Christmas Holiday” ini diselenggarakan oleh Malang Town Square. Berbagai sajian menarik ditampilkan para siswa Kampus Cor Jesu dalam acara ini, dari mulai siswa TKK, sampai SMA dan SMK. Mereka menampilkan dance, vocal group, band, dan paduan suara. Para siswa berbakat dari Kampus Cor Jesu ini berhasil menghipnotis penonton melalui penampilan-penampilan yang memukau.
Semoga acara ini dapat dilaksanakan di tahun berikutnya sehingga bakat para siswa Cor Jesu dapat semakin dikembangkan dan dikenal masyarakat luas.
Maria Tina Septina
Kampus Cor Jesu Malang : https://www.smakcorjesu.org/ https://www.sdkcorjesumlg.com/ https://www.smkcorjesu.org/ https://smpkcorjesu.wordpress.com/
Serviam
MALANG, SERVIAMNEWS.com– Asa memang sudah selayaknya tidak hanya dibayangkan dalam benak namun juga harus ada usaha-usaha untuk meraihnya. Pada Senin, 9 September 2019, SMA Cor Jesu, Malang, Jawa Timur menggelar Pameran Perguruan Tinggi guna mempersiapkan para siswa semakin dekat meraih cita dan asa. Acara yang diikuti oleh 33 Perguruan Tinggi Swasta, baik yang berasal dari dalam kota, luar kota, maupun luar negeri ini diawali dengan apel pembukaan kemudian pemotongan pita oleh Kepala SMA Cor Jesu, Ibu Agatha dan suguhan apik dari Tim Orkestra SMA Cor Jesu. Riuh tepuk tangan seluruh peserta apel menjadi awal semangat yang baik dalam berlangsungnya kegiatan ini.
Acara yang diikuti oleh seluruh siswa SMA dan siswa kelas XII SMK serta terbuka untuk umum ini diadakan di lapangan basket SMA Cor Jesu Malang dan presentasi setiap perguruan tinggi dilaksanakan dalam ruangan kelas-kelas. Acara berlangsung dari pukul 07.00 pagi hingga 15.00 sore, sepanjang acara, para siswa tampak antusias menggali segudang informasi dari tiap Perguruan Tinggi.
Pemateri dari tiap Perguruan Tinggi mengaku senang membagikan informasi-informasi berharga kepada seluruh siswa Cor Jesu. Mereka berharap kegiatan ini terus dilakukan karena siswa dan orang tua berhak mendapatkan informasi penting seputar jurusan, program beasiswa, dan fasilitas kampus yang akan menjadi tempat menimba ilmu setelah lulus SMA.
Sementera itu, ketua Panitia, Pak Sugik memaparkan bahwa anak-anak sangat terbantu dengan adanya kegiatan Pameran Perguruan Tinggi ini. “Semoga acara yang rutin diadakan setahun sekali ini dapat membantu siswa memberikan gambaran masa depan mereka. Kalau tidak dipersiapkan mulai sekarang, lalu kapan lagi,” kata Pak Sugik.
Fransiska Y
Kampus Cor Jesu Malang : https://www.smakcorjesu.org/
Serviam
MALANG, SERVIAMNEWS.com– Walikota Malang Sutiaji, memberikan sertifikat heritage kepada pihak-pihak yang mengelola 32 bangunan cagar budaya dalam apel pagi di halaman Balai Kota Malang pada Senin, 14 Januari 2019. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berupaya melindungi bangunan-bangunan bernilai sejarah di wilayah kota Malang. Artinya, tak boleh lagi ada renovasi asal-asalan atas bangunan yang sudah mengantongi surat keputusan (SK) tersebut.
Walikota Malang Sutiaji, menegaskan, bangunan-bangunan heritage itu tidak boleh diubah atau dibongkar sesuai dengan Peraturan Daerah nomor 1 tahun 2018 tentang Cagar Budaya Kota Malang. “Bangunan-bangunan ini dilindungi, jadi untuk renovasi yang sifatnya besar harus dilaporkan. Tidak boleh diubah bentuk, apalagi dibongkar,” ujarnya. Beliau mengajak seluruh lapisan masyarakat agar terus menjaga warisan tersebut. “Jangan sampai punah, mudah-mudahan masyarakat bisa menghormati dan menghargai apa yang menjadi budaya bangsa terus menerus,” pungkasnya.
Seluruh bangunan yang ditetapkan tersebut mulai dari bangunan pemerintahan, bangunan sekolah, bangunan perbankan, gereja, klenteng, dan bangunan brandweer. Rata-rata, bangunan itu ditetapkan melalui surat keputusan (SK) pada tanggal 12 Desember dan 31 Desember 2018.
Adapun salah satu bangunan yang mendapat sertifikat adalah Bangunan Kampus Cor Jesu, dengan SK 185.45/348/35.73.112/2018 Tanggal 12 Desember 2018. Bangunan ini dirancang oleh Westmas dari Surabaya atas prakarsa dari Mgr. Staal yang merupakan satu-satunya uskup di Indonesia pada waktu itu. Bangunannya memiliki ciri khas arsitektur kolonial. SK tersebut diserahkan Walikota Malang di Balaikota Malang diterima oleh Sr. Agatha Lidya S, OSU. Proficiat…
Sebagai warga Cor Jesu, patut senang dan bangga akan keputusan pemerintah kota Malang ini. Dan berharap bahwa pemerintah semakin memperhatikan pemeliharaan dan perawatan bangunan yang juga menjadi salah satu aset bagi komunitas Ursulin di Indonesia. Semoga…
Veronika (Cor Jesu Malang)
MALANG, SERVIAMNEWS.com– SMP Katolik Cor Jesu Malang pada Senin, 14 Januari 2019 menerima Piagam Penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata tingkat Kota Malang. Penghargaan diserahkan Walikota Malang Sutiaji di Balaikota Malang melalui surat keputusan Walikota Malang bernomor 188.45/340/35.73.112/2018. Ada 29 SD dan 7 SMP di kota Malang yang mendapat predikat Sekolah Adiwiyata tahun 2018.
Apa itu Sekolah Adiwiyata? Sekolah Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah sebagai upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapkan setiap warga sekolah dapat ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat dan menghindarkan dampak lingkungan yang negatif.
Tujuan Program Adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah agar menjadi tempat pembelajaran yang nyaman dan aman serta penyadaran warga sekolah (guru, murid, orangtua dan karyawan lainnya) dapat turut bertanggung jawab dalam upaya penyelamatan lingkungan. Program Adiwiyata dikembangkan berdasarkan norma–norma dalam berperikehidupan yang antara lain meliputi: kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam.
Penilaian Sekolah Adiwiyata ini dilakukan secara bertahap. Mulai dari tingkat kota, apabila lolos tingkat kota maka akan maju ke tingkat provinsi, kemudian nasional. Empat aspek yang harus menjadi perhatian sekolah untuk dikelola dengan cermat dan benar apabila mengembangkan Program Adiwiyata yakni: Kebijakan, Kurikulum, Kegiatan, dan Sarana Prasarana.
Bapak Walikota Malang Sutiaji berharap Dinas Pendidikan kota Malang bisa meningkatkan jumlah sekolah Adiwiyata yang awalnya setingkat kota, bisa melaju ke level nasional bahkan Adiwiyata Mandiri. Agar jumlah sekolah Adiwiyata makin bertambah, Sutiaji berencana membuat peraturan mengenai anti kresek plastik di sekolah. Semua makanan, bahkan tas belanja saja dilarang berbahan kresek.
SMP Katolik Cor Jesu Malang sebagai salah satu Sekolah Ursulin di Jawa Timur merasa bangga dengan perolehan prestasi ini, karena program Adiwiyata ini selaras dengan pendidikan nilai “Servite et Amate”. Semoga prestasi ini dapat dikembangkan sehingga sukses di tingkat provinsi bahkan harapannya sampai tingkat nasional. Tetap SERVIAM!!!
Enny (Guru SMPK Cor Jesu Malang)
Insieme di Kampus Cor Jesu Malang
Selasa, 13 Februari 2018 |
Keluarga besar KB-TK, SD, SMP, SMA-SMK Cor Jesu Malang mengadakan Cor Jesu’s Art Performance sekaligus memperingati 118 tahun karya Ursulin di Kota Malang. Acara menampilkan berbagai macam seni dan drama musikal bertajuk “Jejak Sang Misioner” di Gedung Graha Cakrawala, Malang.
“Salah satu keterampilan yang dituntut pada abad ke-21 ini adalah kemampuan untuk bekerja sama dan berkolaborasi dengan orang lain. Maka sekolah-sekolah yang dibimbing oleh para Suster Ursulin menjadikan nilai Insieme (semangat kebersamaan) sebagai salah satu nilai dalam pendidikan karakter, termasuk Cor Jesu,” demikian kata Ketua Panitia, Agatha Ariantini dalam sambutannya.
Turut hadir dalam acara, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Malang yang diwakili oleh Ibu Sri Ratnawati dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kota Batu Provinsi Jawa Timur yang diwakili oleh Bapak Adi Prajitno. Selanjutnya, hadir pula dalam acara Pimpinan Komunitas Sancta Trinitas Malang, Sr. Hilda Sri Purwaningsih, OSU.
Dalam sambutannya, Sr. Hilda mengucapkan terima kasih kepada Tuhan karena karya suster Ursulin di Kampus Cor Jesu sudah berusia 118 tahun. Dengan harapan, para suster Ursulin, seluruh warga Kampus Cor Jesu, dan semua yang telah ikut ambil bagian dalam perjalanan hidup Cor Jesu menjadi lebih bersemangat. Terutama dalam meningkatkan kerja sama dalam suka duka hidup sehari-hari, tetap mampu mengedepankan persatuan, bertekun dengan setia dan gembira.
Sementara itu, Ketua I Pusat Yayasan Pendidikan Ursulin, Sr. Ferdinanda Ngao, OSU menuturkan melalui peringatan 118 tahun komunitas dan karya Cor Jesu Malang dapat mengajak kita semua untuk selalu mengandalkan iman, harap, dan cinta dalam berbagai bentuk pelayanan.”Sebuah harmoni kehidupan dalam komunitas dan karya pelayanan pendidikan Cor Jesu Malang lahir dari tiga keutamaan ini, iman, harap, dan cinta yang dihayati secara harmonis itulah harta karun yang dipelihara dan diwarisi dari tahun ke tahun dan dari abad ke abad,” ucap Sr. Ferdinanda.
Kemudian Ketua III Yayasan Dhira Bhakti, Sr. Yovita Tiwang, OSU menjelaskan bahwa “Jejak Sang Misioner” adalah jejak kasih Allah yang nyata dan tanpa batas. Jejak itu memberi kekuatan dan keyakinan bagi para pendahulu, para suster, dan mitra untuk berjuang dengan semangat dalam menghadapi serta mengatasi setiap hambatan yang dijumpai.
“Setiap kesulitan dan tantangan tidak menyurutkan semangat para pendahulu, namun semakin erat bersatu dalam doa, dalam cinta dan dalam karya yang telah mereka mulai. Semangat itulah yang dirayakan, disyukuri dan dengan tekad yang bulat kita teruskan untuk kemudian dilanjutkan oleh generasi berikutnya,” tandas Sr. Yovita.
Dengan melalui berbagai macam tantangan dan bertekun dalam doa, maka Cor Jesu’s Art Performance 2018 berjalan dengan lancar dan sukses. Salam SERVITE et AMATE.
Penulis: Veronika Endah B.
Guru SMP Cor Jesu Malang Sumber: Booklet CJAP 2018