By: ServiamAdminus

Comments: 0

Pada Senin, 1 Juli 2019, Yayasan Winayabhakti Solo menyelenggarakan workshop Neuro Linguistic Programming (NLP) bertema “Good Leader Create Great Leader” yang bertempat di Auditorium Kampus Regina Pacis Solo. Kegiatan yang dibawakan oleh mindset motivator, Krishnamurti, ini diikuti oleh guru SMP, SMA, beserta para karyawan. Nama Krishnamurti terbilang tidak asing di dunia motivator nasional. Sepak terjang kariernya diantaranya memperoleh apresiasi berupa penghargaan 3 Motivator Sukses versi Majalah Intisari (2007), Top 5 Motivator Terbaik versi RCTI (2011), serta The Most Favourite Speaker di Indonesia NLP Summit (2012).

Dibuka pada pukul 08.00 oleh Bu Fyanti selaku pembawa acara, workshop diawali dengan bernyanyi dan berjoget bersama yang dipandu oleh Bu Sisil, Pak Adi, Pak Sani, serta Pak Tejo. Mengisi hari di awal bulan, peserta workshop diajak untuk mengenali diri pribadi melalui cara-cara unik yang diajarkan oleh pembicara.

NLP merupakan ilmu yang mempelajari struktur cara berpikir dan perilaku manusia. NLP juga berkaitan dengan bagaimana bahasa mampu mempengaruhi paradigma seseorang. NLP mampu membuat seseorang merefleksi diri pribadinya secara jelas. Dalam workshop ini Krishnamurti meminta peserta berpasangan dengan peserta lain. Dalam pasangan tersebut, beliau kemudian membagi antar peserta ke dalam tim susu dan tim coklat. Sepanjang jalannya workshop, pembicara menginstruksikan sejumlah games yang wajib dilakukan oleh antar pasangan. Aneka permainan yang dilakukan pun bukan sembarang permainan. Meski terlihat sederhana, namun perilaku masing-masing individu dapat dilihat ketika beraktivitas dalam permainan tersebut.

Misalnya ketika tiap pasangan diminta untuk meletakkan barang yang dibawa di satu titik (misal pena atau dompet). Di dalam pasangan, satu orang diminta untuk memegang siku dan punggung tangan pasangannya sembari pembicara memerintahkan agar bergeser ke arah pukul 3, 6, 9, dan 12. Permainan ini bertujuan untuk melihat cara pandang setiap peserta terhadap benda dari berbagai arah lokasi.

Dalam hal menguji daya stress peserta, pembicara diminta untuk membentuk lingkaran besar beranggotakan delapan orang dengan meletakkan sepasang sumpit yang diletakkan di hadapan. Dengan aba-aba dari pembicara, setiap peserta kemudian melakukan dua gerakan yang sama sebelum mengoper sumpit searah jarum jam. Gerakan lalu menjadi semakin cepat seiring dengan irama aba-aba yang semakin cepat pula. Krishnamurti mengajarkan lebih dari lima permainan yang menegaskan bahwa kita dapat menilik sifat diri kita dari kegiatan yang dilakukan.

Pembicara juga memberikan kata-kata positif yang wajib diisi oleh peserta dalam modul workshop. Misalnya adalah kata-kata seperti context is more important than content, masalah tidak akan jadi masalah bila tidak dipermasalahkan, dan memperbesar hal kecil hanya membuat Anda jadi kerdil. Penyampaian materi yang diwujudkan dalam rangkaian games membuat durasi workshop selama tujuh jam terasa singkat. Acara ditutup dengan refleksi diri yang dilakukan dengan memejamkan mata.

Christianto Dedy Setyawan, S.Pd (Guru SMA Regina Pacis Solo)

Kampus Regina Pacis Solo : http://smareginapacis-solo.sch.id/

Serviam

Follow by Email
Instagram
Copy link
URL has been copied successfully!