By: ServiamAdminus
Comments: 0
SURAKARTA, SERVIAMNEWS.com – Pada Sabtu, 26 Januari 2019, hari terasa berbeda di SMA Regina Pacis Surakarta. Keramaian mulai terlihat di gerbang sekolah kala menjelang sore. Mendung yang bergelayut di hamparan awan sedari pagi tidak mengurangi aura optimisme di lingkungan sekolah. Kemeriahan, kegembiraan, dan sukacita memancar di Auditorium Kampus Regina Pacis. Ketika jarum jam menunjukkan angka 17.45 WIB, konser musik bertema “Sounds of The Journey” pun dimulai.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, di tahun ini SMA Regina Pacis Surakarta menyelenggarakan konser musik dalam rangka peringatan hari Santa Angela Merici. Kegiatan tersebut juga dilaksanakan untuk memfasilitasi kemampuan siswa-siswi dalam hal kesenian, desain, koreografi, fotografi, dan teknologi informasi. Sounds of The Journey merupakan konser yang berbasis siswa sebagai nyawa utamanya. Hal ini dibuktikan dengan jumlah siswa yang berpartisipasi mencapai 400 personel. Para siswa menyiapkan konser ini dengan matang sejak berbulan-bulan sebelumnya. Agenda besar tersebut diapresiasi penonton dengan baik. Tercatat tidak kurang dari 700 penonton memenuhi arena konser untuk menyaksikan konser ini.
Acara konser diawali dengan pra pembukaan melalui penampilan Tari Kukilo yang dipersembahkan dengan apik oleh siswa SMP Regina Pacis Surakarta sebelum dibuka oleh Kepala SMA Regina Pacis Surakarta, Maria Budi Priyarti, M.Pd. Beliau menyampaikan bahwa perhelatan musik tersebut dipersembahkan untuk mengenang perjuangan karya Suster Ursulin di berbagai daerah negeri ini. Harapannya adalah perjuangan para Suster Ursulin mampu menginspirasi anak muda masa kini dalam berkarya. Kisah perjalanan Suster Ursulin tersebut disampaikan kepada para penonton dalam bentuk puisi, musik, hingga drama yang disajikan secara berkesinambungan dengan tata lampu dan suara yang menawan.
Unsur keberagaman yang berbaur dalam harmonisasi tergambar ketika di awal konser para siswa menyanyikan lagu Zamrud Khatulistiwa. Konser berlanjut dengan adegan tujuh Suster dari Belanda yang datang ke Indonesia. ‘Kisah tersebut diwujud nyatakan dalam rangkaian lagu dan dialog yang menggambarkan daerah Batavia, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Kotamobago, hingga Papua. Potret kehidupan masyarakat Batavia di atas panggung dihiasi dengan penampilan para siswa menyanyikan tembang Kicir-Kicir. Hal serupa disajikan ketika adegan berpindah ke wilayah berikutnya seperti Jawa Barat (Bubuy Bulan), Jawa Tengah (Gundul-gundul Pacul), Jawa Timur (Rek Ayo Rek), Kalimantan Barat (Ampar-Ampar Pisang), Nusa Tenggara Timur (Potong Bebek Angsa), dan Papua (Yamko Rambe Yamko).
Sounds of The Journey dikemas sebagai ajang berkesenian para siswa dengan keragaman tampilan yang relatif lengkap. Secara keseluruhan konser yang berlangsung selama sekitar 2,5 jam tersebut menampilkan tari tradisional, choir, vocal group, solo vocal, modern dance, angklung, kulintang, ansamble gitar, musik kontemporer, hingga fashion show. Dalam acara ini, tampil pula Elias Anwar, S.S (guru Pendidikan Agama Katolik) dan Cicilia Feniawati, S.Pd. yang berolah peran dalam sesi drama bersama para siswa. Penampilan jenaka kedua guru tersebut di atas panggung semakin menciptakan suasana penuh tawa ceria.
Konser diakhiri dengan aksi penutup yakni musik kontemporer dimana para siswa memainkan musik yang indah berbekal barang non instrumen musik konvensional seperti galon air mineral, botol minuman, hingga kentongan. Di puncak akhir acara, seluruh penampil acara naik ke atas panggung untuk bernyanyi, menari, serta melakukan flash mob bersama. Lantunan lagu “Jadilah Terang” dan “Mars Serviam” menjadi penutup malam yang sangat meriah tersebut.
Christianto Dedy Setyawan, S.Pd (Guru SMA Regina Pacis Surakarta)
http://smareginapacis-solo.sch.id/?page_id=80